Foto : PDAM siapkan pipa sumur bor untuk distribusi air di musim kemarau. (nahrus)

Antisipasi Kemarau Panjang, PDAM Siapkan Dua Sumur Bor

Tubankab - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lestari Tuban tengah menyiapkan dua sumur bor baru di ground reservoir Perum Karang Indah dan Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi distribusi air selama musim kemarau.

“Kami berupaya mengambil langkah-langkah supaya pendistribusian air tetap lancar di musim kemarau,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Lestari Tuban, Slamet Riyadi saat ditemui di lokasi, Rabu (10/08).

Sebelumnya, sambung Slamet, PDAM juga sudah menghitung waktu penggunaan pelanggan, dan sebagian juga sudah dipasang inverter untuk mengendalikan tekanan, sehingga dapat terpetakan dan mudah dilacak jika terjadi gangguan distribusi.

Menurutnya, sejauh ini pantauan melalui peta di titik-titik tertentu juga tidak mengalami penurunan kapasitas, sehingga masih bisa diprediksi akan tetap stabil hingga empat bulan ke depan.

“Pada beberapa jaringan tertentu juga sudah diberi nanometer untuk setiap peta tekanan agar bisa merata, ada jaringan tertentu yang sering pecah, karena tekanan tidak dapat terurai. Ini yang masih akan terus dievaluasi oleh PDAM untuk melihat fluktuasi pemakaiannya,” terang Slamet sapaan akrabnya.

Slamet menjelaskan, sumur baru di ground reservoir Perum Karang Indah ini rencananya akan digunakan untuk pendistribusian air di kawasan Perumahan Karang Indah, khususnya bagian selatan karena banyaknya permintaan dari warga baru. Banyak warga, masih kata Slamet, yang memberikan masukan karena belum ada jalur PDAM di sana.

“Sumur baru ini juga sekaligus untuk membantu tambahan distribusi air di Bukit Karang agar ketika ada pemadaman listrik tidak perlu menunggu lama. Sebab, kalau ngebor sumur sendiri, terlalu mahal,’’ dalihnya.

Secara teknis, lontar Slamet, tambahan di Karang Indah tidak besar. Pendistribusian yang sebelumnya diambil dari Merakurak sekarang bisa lebih ringan dengan adanya sumur baru. Selain di Karang Indah khususnya kawasan kota, juga ada sekitar 38 sumur yang tersebar untuk pendistribusian air bersih kepada masyarakat.

Lebih jauh Slamet menjelaskan, sumur baru yang lain terletak di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar untuk memenuhi distribusi khusus di Desa Sukolilo, yaitu pertigaan jalan raya Sukolilo ke barat, yang masih  sering kesulitan distribusi air. Selanjutnya, terangnya, kawasan ini akan dilayani zona satu sumur agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih.

“Sebelumnya sudah ada satu sumur yang hanya diambil 60 persen untuk memelihara agar tahan jangka panjang, sehingga harus ada sumur baru untuk memenuhi permintaan masyarakat tanpa harus mengeksploitasi sumur yang ada,’’ bebernya.

Dijelaskannya, saat ini kedua sumur bor memang sudah jadi, akan tetapi masih harus menunggu beberapa hal, sehingga belum bisa dioperasikan. Bahkan, sumur ini juga sudah didaftarkan ke PLN untuk saluran energinya.

“Untuk distribusi air ini, khususnya dataran tinggi, kalau terjadi pemadaman akan lebih dulu mati. Sifat air kan mengalir ke daerah rendah, sehingga yang rendah masih ngalir kecil, tapi ketika sudah mulai menyala dan beroperasi kembali, maka daerah tinggi juga akan mengalir paling belakang,” pungkasnya panjang lebar. (m nahrus s/hei)

comments powered by Disqus