Foto : Bupati Tuban H Fatchul Huda saat melihat ibu-ibu membatik di Desa Sumurgung (agus)

Bupati dan Baznas Luncurkan Batik Ramah Lingkungan

Tubankab - Bupati Tuban H Fathul Huda bersama Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Pusat dan Provinsi Jawa Timur meluncurkan Eco Fashion Community (EFC) ‘Putri Berdikari Batik’ di Desa Sumurgung, Kecamatan Kota Tuban, Kamis (24/10). 

Sebelum meluncurkan program ini, Bupati Tuban bersama perwakilan Baznas Pusat dan Jatim melaksanakan penanaman pohon yang akan dijadikan pewarna alami pada batik. Pun mengunjungi salah satu rumah produksi batik ramah lingkungan milik warga.

Disampaikan bupati, program yang diadakan oleh Baznas selaras dengan kebijakan Pemkab Tuban dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di Bumi Wali Tuban. Program ini menjadi stimulan bagi masyarakat untuk terus berdaya dan mengembangkan ekonominya. 

Diharapkan pula, program pemberdayaan masyarakat ini dapatnya dikelola dengan profesional, sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga. 

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya program ini bagi warga Desa Sumurgung,” ungkapnya. 

Terkait konsep pengrajin batik berkonsep ramah lingkungan, Bupati Huda menyatakan langkah tersebut dapat mengurangi limbah selama proses produksi batik. Sisa tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alami dapat diolah kembali menjadi kompos. 

“Sehingga dapat mengatasi pencemaran lingkungan yang mungkin muncul,” imbuhnya.

Orang nomor satu di Bumi Wali ini menargetkan pada 2020, Baznas Tuban dapat menerima zakat hingga Rp 10 miliar. Menurutnya, jumlah tersebut terbilang realistis mengingat di 2019 Baznas Tuban telah dapat menerima zakat hingga Rp 9 miliar. 

Tidak hanya itu, terang bupati, sinergitas antara Pemkab Tuban dan Baznas Tuban serta stakeholder lain dapat semakin menyejahterakan masyarakat di Bumi Wali. 

Sementara itu, perwakilan Baznas Pusat, Ir. Nana Mintarti, MP., menerangkan program EFC ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan konsep Zakat Community Development (ZCD). Program ini ditujukan kepada pengrajin batik di Desa Sumurgung dengan total penerima sebanyak 30 KK. 

“Harapannya, program ini dapat memberdayakan masyarakat yang semula mustahiq (orang-orang yang berhak menerima zakat) menjadi muzakki (orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas kepemilikan harta),” kata Ir. Nana Mintarti, MP. 

Pihaknya bekerja sama dengan "Sahabat Pulau" untuk memberi pendampingan bagi masyarakat tentang budidaya tanaman sebagai pewarna batik. Harapannya, konsep pengrajin batik ramah lingkungan ini dapat dikembangkan di wilayah lain dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Tuban.

Baznas Pusat juga berharap dukungan Pemkab Tuban terkait pemasaran produk batik. Alumnus IPB ini berharap batik Sumurgung ini dapat dipamerkan pada World Zakat Forum 2019 yang diikuti 30 negara pada 5-7 November di Bogor. 

Nana memberikan apresiasi atas perkembangan Baznas Kabupaten Tuban. Saat ini, Baznas juga tengah mengembangkan Kurban Berdayakan Desa. Baznas Tuban juga akan mengembangkan Balai Ternak yang akan dikelola masyarakat. 

Hadir pula pada kegiatan ini, Dr. Abdusalam Nawawi, MAg Ketua Baznas Jatim, Letkol Inf. Viliala Romadhon Dandim 0811/Tuban, perwakilan Sahabat Pulau, Camat dan Forkopimka Tuban, Kades beserta perangkat desa dan warga desa Sumurgung. (m agus h/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus