PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA, WABUP : INDONESIA AKAN MENIKMATI BONUS DEMOGRAFI
- 28 October 2016 10:59
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 620
Tubankab - Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 di Alun-alun Tuban, Jum’at (28/10) pagi. Dalam membacakan Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, Wabup menyinggung tentang bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
“Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009, tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang sesuai dengan data BPS tahun 2014,” ujar Wabup.
Secara kuantitas angka 24,5 persen ini, menurut Wabup cukuplah besar, ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai 2020 hingga 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus demografi, di mana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
“Bonus demografi menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan,” imbuh Wabup.
Rasio sederhananya, masih menurut Wabup dapat digambarkan bahwa di setiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64 persen sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. “Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti pada 2020 dan akan berakhir pada 2035 mendatang,’’ tandasnya.
Mengingat salah satu pesan Proklamator Ri, Presiden Soekarno, yang pernah meneriakkan kalimat yang sangat terkenal “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya dan beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Wabup mengajak semua peserta merenungi dan merefleksikan pidato Bung Karno tersebut .
“Maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia,” terang Wabup penuh semangat.
Dalam sambutan itu disebut pula prestasi-prestasi membanggakan pemuda Indonesia di kancah dunia, ada nama Rio Haryanto yang berhasil ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, Owi dan Butet peraih medali emas Olimpiade Rio de Jeneiro melalui bulu tangkis, lalu ada nama Joe Taslim, aktor muda yang berhasil mengguncang panggung Hollywood melalui film fast and furious. Ada juga sutradara muda, Livi Zheng yang berhasil mengguncang panggung perfilman Hollywood melalui karya-karya berkelasnya.
Di dunia musik, lanjut Wabup, punya Sandhy Sundoro musisi muda Indonesia yang berhasil menyabet penghargaan Internasional Contest of Young Pop Singer di Latvia pada 2009 dengan mendapatkan nilai nyaris sempurna dari seluruh juri.
“Data BPS menyebutkan bahwa industri kreatif hari ini menyumbang tidak kurang dari 7 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sebuah kontribusi yang tidak bisa dianggap kecil di tengah pelambatan ekonomi dunia,” terang Wabup.
Selain itu disebut pula pemuda-pemuda potensial di bidang start up, yang omzetnya mengundang decak kagum pebisnis online dunia. Ada Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, ada Achmad Zaky, CEO Bukalapak dan ratusan CEO-CEO muda Indonesia di bidang teknologi informasi yang dipercaya oleh perusahaan multinasional pada 2015.
“Dilaporkan terdapat 62 start up Indonesia yang kebanjiran dana investasi hingga puluhan triliun rupiah. Omzet belanja online (e-commerce) Indonesia sendiri pada 2015 dilaporkan telah mencapai Rp. 200 triliun lebih (Kemendag, 2015). Jika tren ini bisa dikelola dengan baik, maka perekonomian Indonesia akan maju pesat. Tentu, dengan catatan bahwa dari lalu lintas dan mata rantai bisnis online tersebut, para pemuda Indonesia harus berada pada posisi sebagai produsen bukan sekedar sebagai konsumen,” jelentreh Noor Nahar.
Selain pencapaian di bidang teknologi informasi, Wabup juga menyebutkan pemuda-pemuda hebat lainnya sekelas Gamal Ali Bin Said, 27 tahun, asal Malang Jawa Timur yang berhasil mencuri perhatian Pangeran Charles Inggris atas inovasi asuransi bank sampahnya. Termasuk, beberapa waktu lalu masyarakat juga dibuat bangga oleh diplomat muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia yang mampu mengguncang persidangan PBB, karena diplomasinya yang keras, cerdas dan tegas melindungi Papua dari rongrongan negara-negara asing.
“Hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia,” tandasnya.
Menurut Wabup, rasanya memang tidak cukup jika harus menuliskan semua nama pemuda Indonesia yang hari ini mengharukan nama Indonesia di kancah internasional. Tokoh-tokoh pemuda yang disebutkan tadi hanyalah contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno bahwa dengan pemuda yang hebat, harapannya pemuda benar-benar bisa menaklukkan dunia. Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Tugas semua untuk menjadikan bonus demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia.
“Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara-negara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia,” pungkasnya.
Upacara HSP di Tuban dihadiri oleh Jajaran Forkopimda Kabupaten Tuban dan diikuti oleh TNI, Polri Satpol PP, PGRI, Korpri, mahasiwa, pelajar dan Pramuka. Dalam upacara kali ini dibacakan naskah Sumpah Pemuda oleh Pasukan Bhinneka Tunggal Ika dari siswa-siswi SMP dan SMA dengan memakai baju adat dari 34 provinsi di Indonesia. (ddg/hei)