Foto : Para Petani Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Tuban saat bersama-sama memberantas hama ulat grayak (chusnul)

Prihatin Serangan Ulat Grayak di Tuban, Ini yang Dilakukan Kementan

Tubankab - Prihatin terhadap serangan hama ulat grayak yang merusak tanaman jagung milik petani di Kabupaten Tuban, Kementerian Pertanian (Kementan) langsung melakukan langkah jitu untuk mengatasi serangan hama tersebut.

Bahkan, melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, mengajak para petani untuk bersama-sama memberantasnya.  

Salah satunya dilakukan bersama para petani di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Kamis (23/01).

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Teknis Informasi dan Dokumentasi (Yantekindok) Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Suwarman, pihaknya terpaksa datang ke Tuban karena adanya laporan yang masuk terkait ulat grayak yang menyerang tanaman jagung. “Hama ulat tersebut termasuk baru, dan baru kali ini menyerang,’’ tukas Suwarman.     

Dia menambahkan, hama ulat tersebut masuk Indonesia mulai April hingga Desember 2019 dan sudah menyebar ke beberapa provinsi. “Sebenarnya ulat tersebut dari Benua Amerika, penyebarannya sangat sporadis. Oleh karena itu, harus diberantas secara benar,’’ tuturnya.

Untuk mengandalikan hama tersebut, pihaknya memberikan penyuluhan kepada para petani setempat, termasuk bagaimana cara yang tepat memberantas ulat tersebut.

Sekadar diketahui, wilayah tegalan di Kecamatan Kerek yang ditanami jagung seluas 1.008 hektare. Sedangkan yang diserang hama ulat grayak seluas 686 hektare. Tanaman yang diserang adalah yang masih berusia antara 21-28 hari. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus