Wisuda Stikes NU, Wabup : Wisuda Bukan Jadi Akhir Dari Proses Pembelajaran
- 18 November 2020 16:21
- Heri S
- Umum,
- 1002
Tubankab - Sekolah Tinggi Kesehatan Nahdlatul Ulama (Stikes NU) Tuban menggelar Wisuda XV secara virtual pada 183 wisudawan, sekaligus dilakukan Pelantikan Ners STIKES NU Tuban di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Rabu (18/11).
Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., secara resmi membuka senat terbuka yang juga diikuti perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tuban, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Tuban, dan diikuti 30 perwakilan wisudawan STIKES NU Tuban.
Usai kegiatan, Wabup Tuban mengungkapkan penyelenggaran wisuda virtual sebagai bentuk kepatuhan protokol kesehatan. Meski tidak dilakukan secara tatap muka, namun tidak mengurangi subtansi dari kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Wabup menyampaikan momen wisuda bukan menjadi akhir dari proses pembelajaran. Tetapi menjadi titik awal guna terus meningkatkan kompetensi dan kapabiltas wisudawan untuk menjadi tenaga medis.
“Sehingga bisa melayani masyarakat dan membawa hasil optimal,” ungkapnya.
Wabup Tuban yang juga Ketua Senat STIKES NU Tuban menyatakan pada hari ini selain melangsungkan kegiatan wisuda, STIKES NU Tuban juga meraih capaian baru, yaitu peningkatan status dari yang semula STIKES menjadi Institut Ilmu Kesehatan (IIK).
Setelah mendapat Surat Keputusan dari Menristekdikti, pihaknya akan segera melakukan sejumlah penyesuaian. Di antaranya penambahan progam pendidikan dan fakultas.
“Beberapa program studi yang akan ditambah, yaitu Pendidikan Gizi, Administrasi Kesehatan, dan Farmasi,” jelasnya.
Di samping itu, papar Noor, dilakukan penguatan institusi untuk mengembangkan perguruan tinggi. Konsolidasi antara jajaran civitas akademika dengan instansi kesehatan lainnya menjadi upaya mendukung peningkatan perguruan tinggi yang berlokasi di jalan Letda Sucipto ini.
Sementara itu, Ketua STIKESNU Tuban, Dr. H. Miftahul Munir, SKM, M. Kes, DIE., mengatakan pelaksanaan wisuda di masa pandemi Covid-19 mematuhi protokol kesehatan ketat. Sehingga dibatasi hanya 35 wisudawan yang hadir secara langsung, sedangkan sisanya dilakukan secara daring.
“Total mahasiswa yang diwisuda sebanyak 183 orang,” jelasnya.
Terkait peningkatan status STIKES NU Tuban, Munir mengatakan pihaknya telah menyelesaikan setiap tahapan dan standar yang dipersyarakatkan. Sebagai tindak lanjut, dilakukan penguatan kelembagaan, di antaranya penyusunan tata kelola organisasi.
“Akan disesuaikan dengan aturan yang baru seperti adanya rektor, wakil rektor, dan dekan,” sambungnya.
Munir menambahkan STIKES NU telah memiliki laboratorium kesehatan dan bahasa standar nasional. Juga dijalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan Kesehatan bertaraf nasional serta internasional. Pengembangan bidang kesehatan akan sesuai kebutuhan masyarakat melalui studi ke masyarakat.
"Mahasiswa STIKES NU dibekali pengetahuan dan karakter (knowledge and attitude). Ini bekal penting bagi mahasiswa kami saat lulus dan terjun di masyarakat,” tandasnya. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center